About Me

Kamis, 27 Oktober 2016

SASTRA MELAYU KLASIK




A. PENGERTIAN SASTRA MELAYU KLASIK
Sastra melayu klasik juga disebut dengan Sastra melayu lama adalah sastra yang terbentuk lisan atau sastra melayu yang tercipta dari suatu ajaran atau ucapan. Sastra melayu lama masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya agama islam pada abad ke-13.
Sastra melayu lama adalah bagian dari karya sastra Indonesia yang dihasilkan antara tahun 1870-1842. Peninggalan sastra melayu lama terlihat pada dua bait syair pada batu nisan seorang muslim di minye tujuh, Aceh.  Sastra melayu klasik berkembang dilingkungan masyarakat sumatera seperti “langkat, tapanuli, minangkabau dan daerah sumatera lainnya”. Karya sastra pertama yang terbit sekitar tahun 1870 masih dalam bentuk syair, hikayat dan terjemahan novel barat.
Yang dimaksud dengan sastra melayu klasik adalah sastra yang hidup dan berkembang di daerah melayu pada masa sebelum dan sesudah islam hingga mendekati tahun 1920-an di masa balaik pustaka. Masa sesudah islam merupakan zaman dimana sastra melayu berkembang begitu pesat karena pada masa itu banyak tokoh islam yang mengembangkan sastra melayu. Catatan tertulis pertama dalam bahasa Melayu Kuna berasal dari abad ke-7 Masehi, dan tercantum pada beberapa prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya di bagian selatan Sumatera dan wangsa Syailendra di beberapa tempat di Jawa Tengah. Tulisan ini menggunakan aksara Pallawa.[3] Selanjutnya, bukti-bukti tertulis bermunculan di berbagai tempat, meskipun dokumen terbanyak kebanyakan mulai berasal dari abad ke-18.
B.  CIRI-CIRI SASTRA MELAYU KLASIK
1.   Bersifat onomatope/anonim, yaitu nama pengarang tidak dicantumkan dalam karya sastra.
2.   Merupakan milik bersama masyarakat.
3.   Timbul karena adat dan kepercayaan masyarakat
4.   Bersifat istana sentris, maksudnya ceritanya berkisar pada lingkungan istana
5.   Disebarkan secara lisan
6.   Banyak bahasa klise, yaitu bahasa yang bentuknya tetap
C.  PENGGOLONGAN SASTRA MELAYU KLASIK
Sastra Melayu Klasik tidak dapat digolongkan berdasarkan jangka waktu tetentukerena hasil karyanya tidak memperlihatkan waktu. Semua karya berupa milik bersama. Karena itu, penggolongan biasanya berdasarkan atas: bentuk, isi, dan pengaruh asing. Adapun penggolongan Sastra Melayu Klasik yaitu:
1.      Melayu Klasik Asli
Seperti yang telah di sebutkan sebelumnya bahwa sastra melayu klasik asli ini merupakan sastra yang berbentuk lisan atau sastra melayu yang tercipta dari suatu ujaran dan ucapan.
2.      Sastra melayu pengaruh jawa
Pengaruh jawa cukup mewarnai khazanah sastra melayu nusantara baik yang tumbuh di tataran tanah Melayu Sumatera seperti sastra melayu Deli, Aceh, Minang Palembang, dan sebagainya, maupun diluar sumatera seperti Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan sebagainya. Kondisi semacam ini berkaitan dengan kekuasaan pemerintahan kerajaan yang jumlahnya cukup banyak di Tanah Jawa. Puncaknya, adalah munculnya Kerajaan  Majapahit yang menguasai banyak kerajaan kecil di berbagai tempat termasuk kerajaan-kerajaan yang muncul di kawasan Malaysia, brunai, Filipina, singapura, dan sebagainya.
3.      Sastra melayu India
Awal jaman prasejarah adalah sejak bumi Indonesia didiami dan berakhir setelah Indonesia mengenal tulisan. Bila dilihat dari letak Indonesia merupakan jembatan penghubung yang terletak di tengah-tengah dua Negara besar yang merupakan sentral perekonomian Asia yaitu India dan Cina. Hubungan India-Cina terjadi jauh sebelum abad V Masehi. Bukti-bukti adanya India-Indonesia tidak begitu banyak. India sejak sebelum tarikh masehi telah mengenal tulisan dan telah mengenal system kerajaan, mestinya terdapat peninggalan sejarah yang merekam hubungan India – Indonesia secara jelas. Namun ternyata tidak di temukan dengan lengkap. Beberapa bukti mengenai hubungan India – Indonesia :
a.       Kitab ataka, mengenai kelahiran sang Bhuda Sidharta Gautama, dalam kitab tersebutdi sebut-sebut sebuah negeri yaitu Swarnabhumi = Sumatera
b.      Kitab Ramayana, menceritakan tentang kisah rama – Shinta
c.       Argyre Chora = negeri perak
d.      Chrysie Chora = negeri emas
e.       Chrysie Chersonesos = semenanjung emas
f.       Labadiou = pulau enjelai
4.        Sastra melayu Arab persi
Pengaruh Budaya Arab – Persia dibidang Bahasa awalnya, konversi Islam terjadi di semenanjung Malayu dan sekitarnya. Menyusul konversi tersebut, penduduknya meneruskan penggunaan bahasa Melayu. Melayu ini digunakan sebagai bahasa dagang dan banyak digunakan di bagian barat kepulauan Indonesia. Sesuai dengan perkembangan awal Arab – Persia, bahasa melayu pun telah memasukkan sejumlah kosakata Arab ke dalam struktur bahasanya.  Seiring dengan naiknya Islam sebagai agama dominan di kepulauan nusantara, terjadi pula adaptasi bahasa yang digunakan Islam. Ini diantaranya merasuk ke struktur penanggalan Saka yang menjadi mainstream di kebudayaan India. Misalnya, nama-nama bulan Islam kemudian disinkretisasi oleh Sultan Agung (Mataram Islam) ke dalam system penanggalan Saka. Selain masalah pembagian bulan, bahasa Arab pun merambah ke struktur kosakata. Sama dengan sejumlah bahasa sanskerta yang akhirnya diakui selaku bagian dari bahasa Indonesia .
D.  PEMBAGIAN SASTRA MELAYU KLASIK BERDASARKAN BENTUKNYA
1)      Dongeng
Dongeng adalah prosa cerita yang isinya hanya khayalan saja, hanya ada dalam fantasi pengarang. Dongeng dibedakan menjadi:
Dongeng yang mengandung unsur sejarah meskipun tidak seluruhnya berdasarkan sejarah. (Menurut Dick Hartoko dan B. Rahmanto, kata sage berasal dari kata jerman “was gesagt wird” yang berarti apa yang diucapkan, cerita-cerita alisan yang intinya historis, terjadi di suatu tempat tertentu dan pada zaman tertentu. Ada yang menceritakan tentang roh-roh halus, mengenai ahli-ahli sishir, mengenai setan-setan atau mengenai tokoh-tokoh historis. Selalu ada ketegangan antara dunia manusia dan dunia gaib. Manusia selalu kalah. Nada dasarnya tragis, lain daripada dongeng yang biasanya optimis)
2)      Hikayat
Kata hikayat berasal dari bahasa Arab yang artinya cerita. Hikayat adalah cerita yang panjang yang sebagian isinya mungkin terjadi sungguh-sungguh, tetapi di dalamnya banyak terdapat hal-hal yang tidak masuk akal, penuh keajaiban. (Dick hartoko dan B. Rahmanto memberikan definisi hikayat sebagai jenis prosa cerita Melayu Lama yang mengisahkan kebesaran dan kepahlawanan orang-orang ternama, para raja atau para orang suci di sekitar istana dengan segala kesaktian, keanehan dan muzizat tokoh utamanya, kadang mirip cerita sejarah atau berbentu riwayat hidup.
3)      Tambo
Tambo adalah cerita sejarah, yaitu cerita tentang kejadian atau asal-usul keturunan raja.
4)      Wira carita (cerita kepahlawanan)
Wira carita adalah cerita yang pelaku utamanya adalah seorang kesatria yang gagah berani, pandai berperang, dan selalu memperoleh kemenangan.


ΓΌ  Jenis-jenis puisi lama
o   Mantra
Mantra Mantra adalah puisi yang memiliki aspek ritual, diucapkan pada kesempatan tertentu dengan cara-cara tertentu dan ditujukan pada makhluk gaib. Mantra adalah merupakan puisi tua, keberadaannya dalam masyarakat Melayu pada mulanya bukan sebagai karya sastra, melainkan lebih banyak berkaitan dengan adat dan kepercayaan. Mantra juga merupakan kata-kata yang mengandung hikmat dan kekuatan gaib. Mantra sering diucapkan oleh dukun atau pawang, namun ada juga seorang awam yang mengucapkannya.
o   Bidal
Bidal adalah pepatah atau peribahasa dalam sastra Melayu lama yang kebanyakan berisi sindiran, peringatan, nasehat, dan sejenisnya bentuk kalimat singkat dan memperhitungkan rima atau keindahanbunya.
o   Gurindam
Gurindam adalah puisi lama yang terdiri dari dua baris satu bait, kedua lariknya merupakan kalimat majemuk yang selalu berhubungan menurut hubungan sebab-akibat. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian dan baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi. Gurindam berisi petuah atau nasehat. Gurindam muncul setelah timbul pengaruh kebudayaan Hindu. Gurindam adalah puisi lama yang berasal dari Tamil (India)
o   Syair
Kata syair berasal dari bahasa Arab syu’ur yang artinya perasaan. Syair timbul setelah terjadinya pengaruh kebudayaan islam. Puisi ini terdiri dari empat baris sebait, berisi nasehat, dongeng, dan sebagian besar berisi cerita. Syair sering hanya mengutamakan isi. Syair Syair adalah puisi atau karangan dalam bentuk cerita yang mementingkan irama sajak. Syair adalah puisi lama yang berasal dari Arab.
o   Karmina
Karmina adalah pantun dua seuntai (pantun kilat)yang terdiri dari dua baris, baris pertama sebagai sampiran dan baris kedua sebagai isi.
o   Seloka
Seloka merupakan bentuk puisi Melayu Klasik, berisikan pepetah maupun perumpamaan yang mengandung senda gurau, sindiran bahkan ejekan.
o   Pantun
Pantun yaitu salah satu bentuk puisi lama Melayu yang di dalamnya tersirat kehalusan budi dan ketajaman pikiran Pantun ialah puisi lama yang terikat oleh syarat-syarat tertentu (jumlah baris, jumlah suku kata, kata, persajakan, dan isi).
E. KESIMPULAN
Sastra adalah Suatu hasil karya baru dapat dikatakan memiliki nilai sasatra bila di dalamnya terdapat kesepadanan antara bentuk dan isinya. Bentuk bahasanya baik dan indah, dan susunannya beserta isinya dapat menimbulkan perasaan haru dan kagum di hati pembacanya.
Bentuk dan isi sastra harus saling mengisi, yaitu dapat menimbulkan kesan yang mendalam di hati para pembacanya sebagai prwujudan nilai-nilai karya seni. Apabila isi tulisan cukup baik tetapi cara pengungkapan bahasanya buruk, karya tersebut tidak dapat disebut sebagai cipta sastra, begitu juga sebaliknya.
 Sastra lama yaitu sastra yang hidup dan berkembang pada masa melayu, disebut sastra melayu klasik karena pada saat itu belum mengenal tulisan dan masih berupa lisan.









DAFTAR PUSTAKA

http://melayuonline.com
http://agepe-lesson.blogspot.com
http://Kompas.blogspot.com
http://naufalqadri.blogspot.co.id/2014/01/sastra-melayu-klasik.html

0 komentar: